CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Selasa, 18 September 2012

GENERASI MUDA : revisi kebijakan pengolahan sampah untuk bumi pertiwi




Dewasa ini, begitu banyak permasalahan yang diakibatkan oleh orang yang tidak memperdulikan Kelestarian Lingkungan alam sekitar, seolah-olah mereka seperti makhluk hidup yang tidak memiliki akal dan kesadaran akan apa yang telah mereka lakukan terhadap lingkungan alam tempat kita berpijak. Hal ini tentu saja mereka lakukan semata-mata karena tidak tahu arti lingkungan itu sendiri bagi kehidupan. Contohnya di Negara kita Indonesia tentunya memiliki masalah lingkungan yang berasal dari sampah, yang sampai saat ini belum ada penyelesaiannya. Dengan adanya masalah tersebut, sampai saat ini kita sebagai generasi muda dituntut untuk memiliki kesadaran dini untuk memperhatikan kelestarian lingkungan bagi alam di masa depan.

Kita sebagai masyarakat sangat egois dalam hal memperhatikan lingkungan alam, jangankan di alam, di lingkungan sekitarpun kita sangat acuh untuk memperhatikannya. Anggapan itu merupakan hal yang wajar mengingat masih tabunya hal-hal yang berhubungan dengan kelestarian alam di kalangan masyarakat. Sampah-sampah yang saat ini meresahkan masyarakat di sebagian daerah di Indonesia menjadi suatu hal yang sangat mengerikan untuk kelangsungan alam di masa depan. Selain masyarakat luas, pemerintah pun harus turut mengambil alih dalam masalah ini. Sebenarnya ini semua tergantung dari sudut pandang kita sendiri untuk melihat masalah ini menjadi tanggung jawab kita bersama.

Demi terwujudnya kesadaran lingkungan di masa depan, dari sebagian masyarakat luas yang hidup dari alam, maka marilah kita melakukan kontribusi untuk alam. Bersumber pada data Kementerian Negara Lingkungan Hidup 2007 menunjukkan, volume timbunan sampah di 194 kabupaten dan kota di Indonesia mencapai 666 juta liter atau setara 42 juta kilogram, dimana komposisi sampah plastik mencapai 14 persen atau enam juta ton. Berdasarkan produksi sampah perorang yaitu 800 gram perhari dan dengan 220 juta jumlah penduduk maka diperkirakan jumlah timbunan sampah nasional mencapai 176 ribu ton perhari. Dengan masalah ini dari kalangan mayoritas yang merasakan akibat dari sampah  maka jelaslah kita akan melakukan upaya demi pengurangan sampah tersebut. Kita mulai dari upaya yang sangat sederhana seperti mendaur ulang sampah-sampah menjadi sesuatu yang berguna. Dari upaya tersebut kita mengharapkan hasil yang optimal yang kita berikan untuk kelestarian alam di masa depan.

Mengatasi Masalah Sampah

Melestarikan Lingkungan Alam adalah salah satu dari delapan poin Millenium Development Goals yang harus terlaksana pada saat ini. Dengan semangat generasi muda, percaya atau tidak, daur ulang akan menjadi solusi terbaik dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat di masa depan. Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan, energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk / material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga dalam konsep daur ulang yaitu penerapan prinsip 3R (Reduce, Reuse, dan recycle), serta prinsip pengolahan sedekat mungkin dengan sumber sampah dengan maksud untuk mengurangi beban pengangkutan (transport cost).

Daur ulang lebih difokuskan kepada sampah yang tidak bisa didegradasi oleh alam secara alami demi pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, daur ulang adalah proses pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemrosesan material baru untuk proses produksi. Berdasarkan peluang di atas, melalui generasi muda tak ada yang tidak mungkin diwujudkan. Di tangan generasi mudalah semua ide segar dan segenap kekuatan baru terhimpun secara massif untuk menggerakkan roda-roda pemikiran menjadi kenyataan di lapangan. Tentu memanfaatkan lahan yang sudah ada, dan mengoptimalkan peran daur ulang sampah tak perlu terburu-buru menjadi penentu kebijkan terlebih dahulu, katakanlah sebagai pejabat publik. Namun beraksi sebagai manusia muda tapi berintelektualitas tinggi dengan idealismenya, maka daur ulang akan menjadi solusi terbaik. Dan dimulai dari disekitar kita, di dekat kita, di tempat dimana kita bisa menemukannya dan ikut andil secara optimal.

Manfaat Daur Ulang Sampah

Sebenarnya sangat banyak manfaat yang ada, jika memang semua masyarakat benar-benar mau melakukan suatu hal yang bermanfaat dari sampah. Satu tangan pemuda setiap harinya mengambil sampah yang ditemukan lalu di kumpulkan pada tempat yang seharusnya. Sudah membantu pemerintah kota dan daerah untujk mempermudah target dalam daur ulang sampah. Satu sisi bisa menyelamatkan ratusan jiwa dari pencemaran lingkungan. Di satu sisi dapat menjadi pembunuh berdarah dingin dengan membuang sampah seenak hatinya.
Menghimpun satu kekuatan dalam institusi kemahasiswaa, organisasi masyarakat/pemuda, LSM untuk menjadikan “one human one trash” sebagai agenda prioritas tahunan. Dengan adanya konsensus bersama, satu koordinasi, bekerjasama dengan penentu kebijakan di institusi/SMA/Universitas membentuk badan pengelolaan sampah mahasiswa, atau setidaknya membuat ruang untuk pengumpulan sampah daur ulang. Sederhananya adanya tempat sampah organik dan non organik untuk membantu dalam penyeleksian daur ulang.

Menekankan bahwa satu tangan dan satu sampah di daur ulang tiap harinya akan menurunkan emisi yang berpotensi menjadi efek gas rumah kaca. Bukan tidak mungkin, berawal dari pemuda dapat berkontribusi di ranah nasional dan internasional. Dengan terjun dan mengikat kontrak kerjasama antara organsisasi siswa dengan pemerintah kota dan organsisasi internsional seperti salah satunya GreenPeace. Dapat dijadikan fasilitas gerakan bersama mendaur ulang sampah dan mengelolanya demi lingkungan yang sehat. Hal diatas merupakan sedikit contoh dari kesadaran dini generasi muda.

Hambatan Proses Daur Ulang Sampah

Pertama yang menjadi kendala adalah kurang disiplinnya warga untuk mau turut ikut campur dalam proses daur ulang, selain dari masalah disiplin, angkutan armada yang ada pada dinas kebersihan menjadi hambatan utamanya. Tentunya ini membuat terhambatnya proses kinerja dari daur ulang sampah tersebut. Rencananya  dengan cukup banyaknya angkutan armada yang ada proses pemilahan sampah organik dan non organik dapat terlaksana lebih cepat sehingga mempermudah proses daur ulang. Masalah kekurangannya angkutan armada ini tentunya menjadi tanggung jawab dari pemerintah. Jika saja pemerintah mau turut ikut campur dalam mengatasinya, tentunya akan berkurangnya hambatan dalam proses daur ulang sampah tersebut. Sebagai contoh kecil, sampah-sampah yang ada di permukiman masyarakat seharusnya di angkut sesuai jadwal malah tidak tepat jadwal yang mengakibatkan terlambat sampainya sampah menuju penampungan.

Peningkatan Kualitas

Kepadatan penduduk di Indonesia menjadi masalah tersendiri bagi pemerintah. Pasalnya, ”meluapnya“ penduduk dapat menimbulkan dampak negatif khusunya dalam bidang lingkungan. Hal ini diakibatkan oleh adanya aktifitas konsumsi yang dilakukan oleh manusia. Sampah-sampah yang ditimbulkan akibat adanya aktifitas konsumsi tersebut dapat menimbulkan penyakit-penyakit yang berbahaya, misalnya diare, kolera, desentri dan tifus. Selain itu, sampah-sampah yang ada dalam skala besar dapat merusak keindahan lingkungan. Oleh sebab itu, manusia dituntut untuk meningkatkan kreatifitasnya dalam mengelolah sampah menjadi hal yang lebih bermanfaat. Salah satu cara yang dapat dijadikan alternatif pengolahan sampah adalah mendaur ulang sampah-sampah tersebut.
           
Mengingat banyaknya manfaat dari daur ulang sampah, serta dampak negatif yang terjadi  dapat diatasi. Banyak sekali peningkatan kualitas dan perubahan yang akan terjadi seperti kualitas dari produk yang dihasilkan, terwujudnya lingkungan yang bersih dan kemajuan dari kesadaran diri masyarakat yang akan lebih terbuka dalam hal ini. Sudah jelas dari langkah kecil saja kita dapat menyelamatkan kelangsungan hidup alam dan isinya.

Jika hari ini dunia menjadi gelap gulita maka kita akan menjadi cahaya pelita untuk menerangi mereka, karena kita adalah harapan untuk setiap jiwa di dunia. Dengan Menyolidkan barisan, menyamakan visi, misi serta menghimpun kekuatan bersama, impian untuk menjadikan alam menuju kehidupan yang lebih baik akan terwujudkan dalam sebuah realita. Mimpi hari ini adalah kenyataan hari esok. Melalui kontribusi generasi muda, mari kita daur ulang dunia demi lingkungan hidup yang lebih sehat.

0 komentar:

Posting Komentar